Abstract
[ID] Pembangunan Menara Bank Rakyat Indonesia Pekanbaru didukung dengan core wall yang merupakan struktur beton bertulang vertikal berbentuk dinding dirancang untuk menahan gaya geser, gaya lateral. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan core wall akan mempengaruhi siklus floor to floor pembangunan bangunan yang akan berdampak pada biaya proyek, maka dibutuhkan suatu metode bekisting yang dapat memberikan dampak yang signifikan dinilai dalam hal efektif dan efisiennya dalam pekerjaan core wall. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang tingkat efisiensi biaya pekerjaan bekisting core wall. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan pada pekerjaan bekisting core wall dengan menggunakan metode konvensional, semi sistem dan climbing system dan menentukan tingkat efisiensi biaya pada pekerjaan bekisting struktur core wall menggunakan semi sistem dan climbing system dibanding konvensional. Metode pada penelitian ini adalah analisa biaya pekerjaan bekisting struktur core wall menggunakan konvensional, semi sistem dan climbing system, untuk pengerjaan struktur bangunan menggunakan sistem zona untuk waktu penyelesaian pekerjaan struktur setiap lantai selama 5 hari, dengan analisa yang terdiri dari analisa kebutuhan material dan alat bekisting, analisa kebutuhan pekerja, analisa upah harian pekerjaan, analisa upah borongan pekerjaan, analisa parameter pendukung harga satuan, analisa harga satuan bekisting, perhitungan biaya total pekerjaan bekisting. Berdasarkan hasil analisa perhitungan diperolehlah total biaya pekerjaan bekisting core wall untuk metode konvensional dengan upah harian sebesar Rp160.981.400,00 dan dengan upah borongan sebesar Rp91.522.980,00 dan untuk metode semi sistem dengan upah harian sebesar Rp125.592.380,00 dan dengan upah borongan sebesar Rp67.751.640,00 sedangkan untuk metode climbing system dengan upah harian sebesar Rp126.062.350,00 dan dengan upah borongan sebesar Rp90.485.000,00 dan tingkat efisiensi biaya pekerjaan bekisting struktur core wall untuk perbandingan menggunakan konvensional dengan semi sistem sebesar 25,97 % dan untuk perbandingan menggunakan konvensional dengan climbing system sebesar 1,13 %.