Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan salah satu bahasa sumber arsip periode kolonial dan memahami konteks sosiologis bahasa berdasarkan fungsi dan waktu ketika bahasa tersebut digunakan. Berdasarkan studi kepustakaan diketahui bahwa sumber periode kolonial juga meliputi arsip berbahasa Melayu Rendah. Sumber arsip yang ditelaah adalah surat permohonan dari Kongsi Lanfong di Kalimantan Barat kepada Pemerintah Hindia Belanda. Kongsi Lanfong adalah sebuah kongsi Cina, entitas politik komunitas Cina yang bermula dari kelompok aktivitas ekonomi, dengan aktivitas utama berupa penambangan emas di Mandor. Aktivitas tersebut pulalah yang melatari penulisan surat yang ditelaah dalam artikel ini. Surat menunjukkan bahwa bahasa Melayu Rendah digunakan sebagai bahasa diplomatik bahkan oleh kelompok yang bukan penuturnya. Hal ini menarik karena berlaku di kala pemerintah kolonial belum resmi menetapkan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar.