Identifikasi Analisis Kebutuhan Pembelajaran Bahasa Inggris (Non Program Studi Bahasa Inggris) Pada Mata Kuliah Bahasa Inggris Khusus/ English For Specific Purposes (ESP) Di Program Studi D4 Akuntansi Keuangan Politeknik Pos Indonesia

Abstract
Silabus mata kuliah Bahasa Inggris Khusus (English for Specific Purposes) harus dibuat berdasarkan analisis kebutuhan (needs analysis) agar pembelajaran Bahasa Inggris yang dilaksanakan relevan dengan bidang keilmuan mahasiswa. Silabus mata kuliah Bahasa Inggris Khusus (English for Specific Purposes) untuk mahasiswa program studi D4 Akuntansi Keuangan belum didasarkan pada analisis kebutuhan tersebut. Selama ini pembuatan silabus Bahasa Inggris yang ada hanya didasarkan pada diskusi informal antara dosen Bahasa Inggris dan Ketua program studi sehingga silabus yang ada tidak secara khusus mengakomodir kebutuhan Bahasa Inggris untuk program studinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk analisis kebutuhan (needs analysis) dalam pembelajaran Bahasa Inggris Khusus (English for Specific Purposes) untuk program studi D4 Akuntansi Keuangan. Analisis kebutuhan yang dilakukan meliputi meliputi kebutuhan (necessities), kekurangan (lacks), dan keinginan (wants) pembelajar dalam mata kuliah Bahasa Inggris Khusus (ESP). Partisipanpenelitian terdiri dari 100 partisipan yang terdiri dari 88 mahasiswa tingkat 1 dan tingkat 2 mahasiswa serta 12 alumni program studi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kuesioner. Penelitian menunjukkan bahwa ketrampilan bahasa Inggris yang paling dibutuhkan adalah ketrampilan berbicara/ speaking, ketrampilan yang menjadi kelemahan adalah ketrampilan berbicara/ speaking, dan ketrampilan yang ingin dikuasai adalah ketrampilan berbicara/ speaking. Kesimpulannya adalah ketrampilan bahasa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pembelajarlah bukanlah ketrampilan yang spesifik mengacu pada bidang mereka, namun mengacu pada ketrampilan bahasa yang lebih umum digunakan di dunia kerja dan ketrampilan berbicara masih lemah karena kurangnya kesempatan untuk melakukan praktek.