Abstract
This research tries to use an RCC (Residium Catalytic Cracking) Pertamina waste filler from the oil process in Balikpapan which is expected to increase the resistance of asphalt concrete pavements to damage caused by weather and traffic. The purpose of this study was to analyze the effect of the duration of immersion on the characteristics of hot asphalt mixtures (AC-WC) using Spent Catalyst RCC (Pertamina waste) as a filler. The method used is the Marshall characteristic test with a variation of immersion 2 days, 4 days, 7 days, and 11 days. The results showed that the use of an RCC (Residium Catalytic Cracking) Pertamina waste would affect the asphalt concrete mixture. Asphalt concrete mixture has decreased strength along with the duration of immersion. Longer immersion causes the value of stability to decrease. Soaking stability values within 30 minutes obtained 1,684.27 kg. The immersion stability value within 2 days was reduced to 1,420.09 kgPenelitian ini mencoba menggunakan sebuah filler limbah pertamina RCC (Residium Catalytic Cracking) dari proses minyak di Balikpapan yang diharapkan meningkatkan ketahanan trotoar beton aspal terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca dan lalu lintas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh durasi perendaman terhadap karakteristik campuran aspal panas (AC-WC) yang menggunakan Spent Catalyst RCC (limbah pertamina) sebagai filler. Metode yang digunakan yaitu uji karakteristik Marshall dengan variasi perendaman 2 hari, 4 hari, 7 hari, dan 11 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sebuah limbah pertamina RCC (Residium Catalytic Cracking) akan mempengaruhi campuran beton aspal. Campuran beton aspal mengalami penurunan kekuatan seiring dengan lamanya durasi perendaman. Perendaman yang lebih lama menyebabkan nilai stabilitas berkurang. Nilai stabilitas perendaman dalam waktu 30 menit diperoleh 1.684,27 kg. Nilai stabilitas perendaman dalam waktu 2 hari berkurang ke 1.420,09 kg