Abstract
 This study aims to examine the values ​​contained in kalosara local wisdom, so that these values ​​can be integrated into historical learning as a reinforcement of student character. The method used in this research is descriptive qualitative method. This is based on the problem being studied in a qualitative descriptive manner which requires observation, interviews, reviewing documents, testing the validity of the data through the stages of triangulation, in revealing interpretative significance as answers in solving research problems. The results showed that kalosara is a guide that affects the lives of the Tolaki people from ancient times to the present. The existence of empowerment if reflected in the form of behavior in various sectors of life, thus making if as a guide as well as controlling the behavior in creating a harmonious social environment. As for the values ​​contained in the Kalosara local wisdom, among others: the value of leadership which consists of unity and unity (medulu mepoko'aso), harmony of harmony, purity, justice (ate pute penao moroha), security, peace, justice, welfare (morini mbu'umbundi) monapa mbu'undawaro), shame (kohanu), mutual cooperation (samaturu), and manners (meiro'u) which include mutual respect (mombekapona-pona'ako), and mutual love (mombekamei-meiri'ako). Integrating Kalosara local wisdom values ​​in history learning is very important, in addition to making history learning more interesting and meaningful, it can also function as a tool for strengthening students' character in facing current and future challenges. So students have moral knowledge, moral feelings, and moral actions in understanding the noble values ​​in their culture. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal kalosara, sehingga nilai tersebut dapat di integrasikan kedalam pembelajaran sejarah sebagai penguatan karakter siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif desktiftif. Hal tersebut didasari oleh masalah yang diteliti bersifat deskriftif kualitatif yang membutuhkan observasi, wawancara, mengkaji dokumen, menguji keabsahan data melalui tahapan triangulasi, dalam mengungkap kebermaknaan secara interpretatif sebagai jawaban dalam pemecahan masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa kalosara merupakan suatu pedoman yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Tolaki dari zaman dahulu hingga sekarang. Eksistensi keberdayaan kalo terefleksikan dalam wujud perilaku pada berbagai sektor kehidupan, sehingga menjadikan kalo sebagai pedoman sekaligus pengontrol perilaku dalam menciptakan lingkungan sosial yang harmonis. Adapun nilai yang terkandung dalam kearifan lokal kalosara antara lain: nilai kepemimpinan yang berintikan persatuan dan kesatuan (medulu mepoko’aso), keserasian keharmonisan, kesucian, keadilan (ate pute penao moroha), keamanan, kedamaian, keadilan, kesejahteraan (morini mbu’umbundi monapa mbu’undawaro), rasa malu (kohanu), gotong royong (samaturu), dan sopan santun (meiro’u) yang meliputi saling menghormati (mombekapona-pona’ako), dan saling mengasihi (mombekamei-meiri’ako). Pengintegrasian nilai-nilai kearifan lokal kalosara dalam pembelajaran sejarah sangat penting, selain menjadikan pembelajaran sejarah semakin menarik dan bermakna, juga dapat berfungsi sebagai alat bagi penguatan karakter peserta didik dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa depan. Sehingga peserta didik memiliki pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral dalam memahami nilai luhur dalam kebudayaannya.