AGAMA LOKAL DI KAWASAN PERBATASAN: KEPERCAYAAN MASADE’ DI KEPULAUAN SANGIHE

Abstract
Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan pengaruh kepercayaan dan kebudayaan di Nusantara yang memunculkan kepercayaan lokal di kawasan tertentu. Proses panjang dari hubungan tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran para pendatang dan penduduk pribumi. Di Kepulauan Sangihe, pengaruh ini masih terasa sampai sekarang ini. Bahkan dikatakan bahwa pengaruh tersebut bersamaan dengan adanya proses Islamisasi yang dibawa melalui jalur niaga dan politik. Kuatnya pengaruh animisme dan dinamisme berdampak pada penerimaan terhadap ajaran baru, sehingga dilakukan penyesuaian inilah memunculkan aliran kepercayaan lokal, tidak terkecuali di Kepulauan Sangihe, yang dikenal dengan ajaran Masade’. Tulisan ini merupakan tulisan sejarah yang menggunakan metode sejarah dengan pendekatan kebudayaan. Asimilasi dan akulturasi kebudayaan berdampak langsung pada pembentukan pola pikir, praktek, hingga kepercayaan khususnya di masyarakat Kepulauan Sangihe. Tulisan ini menemukan bahwa pengaruh animis dan dinamis di Nusantara berlangsung cukup lama, sehingga agama-agama “samawi” belum dapat diterima “menyeluruh” oleh penduduk setempat, sehingga memunculkan kepercayaan lokal yang terpengaruh dengan ajaran Islam.