Kondisi Psychological Well-Being Siswa yang Berperilaku Konsumtif

Abstract
Terpenuhinya kebutuhan psikologis maupun kebutuhan fisik dapat membuat individu menjadi sejahtera. Dilihat dari tugas-tugas perkembangan, siswa diharapkan dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Siswa yang mencapai tugas perkembangannya dengan baik ia akan mampu bersikap mandiri dan mengambil keputusan, dan bersikap independen. Namun femonena yang ditemukan adanya adanya individu yang memiliki kesejahteraan psikologi dalam kategori sedang yaitu pada aspek kemandirian, individu tidak bisa mengendalikan diri sendiri, dan tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Peneiltian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi psychological well-being siswa yang berperilaku konsumtif. Jenis penelitian ini berbentuk deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa yang terdaftar di SMA Pembangunan Lab. UNP Tahun Ajaran 2020/2021. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) terbuka, pengadministrasiannya dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi google form. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik persentil (P). Dari hasil temuan tersebut secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kondisi psychological well-being siswa yang berperilaku konsumtif pada umumnya berada pada kategori tinggi. Idealnya untuk kategori psychological well-being siswa yang berperilaku konsumtif pada umumnya berada pada kategori tinggi, bisa dikatakan bahwa psikologi siswa di SMA Pembangunan Lab. UNP yang berperilaku konsumtif memiliki psikologi yang sejahtera, namun yang harus dikurangi yaitu sifat konsumtif yang ada dalam diri siswa tersebut. Seorang konselor perlu upaya lebih dalam meningkatkan psychological well-being siswa, serta konselor dapat membantu menyelesaikan masalah yang terjadi pada siswa khususnya pada perilaku konsumtif siswa, layanan yang dapat diberikan kepada siswa yaitu layanan informasi, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, dan layanan konseling kelompok.