MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA SEJAK DINI MELALUI PENGENALAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH DASAR

Abstract
ABSTRAK Kewirausahaan menjadi salah satu cara untuk memajukan perekonomian masyarakat. Agar berkembang dengan baik, kewirausahaan perlu dikenalkan sejak dini agar terbentuk jiwa yang siap berkarya, percaya diri, mau terus mencoba dan kreatif. Alasan itulah yang mendorong pengabdian pada masyarakat berupa pengenalan kewirausahaan sejak dini. Dalam pengenalan kewirausahaan tersebut, 55 siswa kelas 6 dari satu sekolah dasar di Cianjur menjadi peserta. Kegiatan ini menerapkan Teknik ceramah/presentasi, kolaborasi melalui kerja kelompok, simulasi dengan bermain peran dan unjuk kebolehan. Kegiatan pengenalan kewirausahaan sejak dini terbagi dalam 6 sesi yaitu sesi pertama mengenalkan pengertian wirausaha dan kewirausahaan, sesi kedua berisi motivasi dengan mengenalkan pengusaha pengusaha cilik yang sukses di usia sangat muda, sesi tiga sharing wirausaha dari salah satu mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sukses berwirausaha, sesi empat berisi tentang penggalian kreativitas anak, sesi lima belajar menjadi percaya diri untuk memasarkan produk, sesi enam diisi dengan unjuk kebolehan anak anak dalam kelompok untuk menggali ide kreatif dalam mengembangkan produk dan memasarkan produk. Hasil unjuk kebolehan memperlihatkan bahwa pengenalan kewirausahaan membantu anak anak untuk mengasah kreativitas dan mendorong rasa percaya diri. Selain itu, observasi dan wawancara juga memperlihatkan bahwa anak-anak memberi respon yang positif terhadap kegiatan pengenalan kewirausahaan dan sebagian besar menyampaikan ketertarikan dan keinginan untuk berwirausaha. ABSTRACT Entrepreneurship is one of strategies to improve our economy. In supporting this, entrepreneurship should be introduced earlier to create characters of entrepreneur, confidence, persistence and creative.  This leads us to community service by introducing entrepreneurship to young learners. In this activity, 55 students of 6th graders from an elementary school in Cianjur were involved. This community service implemented lecturing/presentation technique, collaboration through group work, simulation through roleplaying and participants’ performance. Six sessions were conducted including introducing young learners to the terms ‘entrepreneur’ and ‘entrepreneurship’, motivating young learners by introducing several successful young entrepreneurs, sharing from two Kuliah Kerja Nyata (KKN) participants with successful entrepreneur experience, developing young learners’ creativity, developing confidence in marketing products, and group work of performing young learners’ ability in developing and marketing product. The result shows that introducing entrepreneurship facilitates young learners in developing creativity and confidence. In addition, observation and interview also reveal that young learners gave positive responses toward this activity and most of them expressed their interest and willingness to be entrepreneurs.