Pelatihan Pemaafan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Subjektif Wanita Korban KDRT

Abstract
Kasus Kekerasan dalam rumah tangga di Kota Surakarta mengalami peningkatan selama pandemi Covid-19 Peningkatan kasus tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya stres dan ketakutan selama proses melewati masa pandemi. Kondisi mengalami KDRT berdampak pada menurunnya kesejahteraan korban yang mengalaminya. Pelatihan pemaafan dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan subjektif korban KDRT. Sebanyak lima orang korban KDRT mengikuti pelatihan pemaafan. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan aktif dengan experiential learning melalui diskusi, mental imagery, studi kasus, relaksasi dan ice breaking yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai rerata skor tingkat kesejahteraan subjektif sebelum pelatihan sebesar 50,20 dan sesudah pelatihan sebesar 75,80 sehingga terdapat peningkatan sebesar 25,6 dengan nilai signifikansi (Sig.2-tailed) sebesar 0,005 (p.