Hubungan Ketahanan Pangan dan Penyakit Diare dengan Stunting pada Balita 13-48 Bulan di Kelurahan Manyar Sabrangan, Surabaya

Abstract
Background: Stunting is an acute malnutrition that is one of the leading causes of death in under-five children in the world and can impact on low quality of life in the future. Household food security and infectious diseases especially diarrhea in under-five children are indicated to be factors that cause the stunting state. Toddlers 13-48 months old are likely have a high risk for disease and its effects. Stunting in under-five children is closely related to food insecurity of the family and diarrheal diseases by the children. Objectives: The purpose of this study was to analyze the association of food security of the family and diarrheal diseases to stunting. Methods: This research was an observational analytic with cross sectional design. The sample was 68 children under-five age 13-48 months in Manyar Sabrangan, Mulyorejo Sub-district, Surabaya. Selection of sample was using simple random sampling with lottery technique. The data were collected by interview method with questionnaire. Food security was accessed by US-HFSSM questionnaire. Spearman correlation test was used in the statistical analysis (α=0.05). Results: The data showed that the percentage of stunting, diarrhea, and household insecurity respectively 30.9%, 19.1%, and 61.8%. There was an association between food insecurity with stunting (p0.05). Conclusions: It is necessary for family to have a coping strategy to avoid long-term food insecurity. There is another factor such as a history of food intake that may be able to affect stunting in addition to diarrhea. ABSTRAK   Latar Belakang: Stunting merupakan keadaan kekurangan gizi akut yang menjadi salah satu penyebab kematian pada balita di dunia dan dapat berdampak pada kualitas kehidupan yang rendah di masa depan. Ketahanan pangan keluarga dan kejadian penyakit infeksi yang dialami balita terutama diare diindikasikan menjadi faktor yang dapat menyebabkan keadaan stunting. Balita usia 13-48 bulan merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit dan dampaknya. Keadaan stunting erat kaitannya dengan kerawanan pangan keluarga dan penyakit infeksi seperti diare yang dialami balita. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan ketahanan pangan keluarga dan penyakit diare dengan keadaan stunting balita. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancang cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 68 balita usia 13-48 bulan di Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan Mulyorejo Kota Surabaya. Pemilihan sampel menggunakan simple random sampling dengan teknik lotre. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara dengan kuesioner. Ketahanan pangan diukur dengan menggunakan kuesioner United Stated-Household Food Security Survey Module (US-HFSSM). Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji korelasi spearman (α=0,05). Hasil: Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 30,9% balita mengalami stunting, 19,1% mengalami diare, dan 61,8% berada pada keadaan rawan pangan. Ketahanan pangan keluarga dan keadaan stunting menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p0,05). Kesimpulan: Dibutuhkan coping strategi dalam keluarga untuk mengatasi masalah kerawanan pangan yang terus-menerus. Terdapat faktor lain seperti riwayat asupan makanan yang dapat mempengaruhi stunting selain penyakit diare.