Abstract
Penelitian ini mengangkat tema pariwisata syariah di Aceh Tengah serta peluang dan tantangan STAIN Gajah Putih dalam mendirikan prodi pariwisata syariah. Riset ini merupakan riset lapangan (field research) dengan memakai pendekatan kualitatif. Sedangkan untuk melihat peluang dan tantangan STAIN Gajah Putih dalam perintisan pogram studi pariwisata syariah, maka dalam penelitian ini menggunakan analisa SWOT. Adapun peluang dan tantangan STAIN Gajah Putih Takengon dalam mendirikan program studi pariwisata syariah dapat diketahui, pertama, kekuatan (strengths) adanya transformasi kelembagaan STAIN Gajah Putih menjadi IAIN, adanya dukungan dari Bupati Aceh Tengah dalam pendirian prodi pariwisata syariah. Kedua, kelemahan (Weaknesses), belum adanya role model program studi pariwisata syariah dan belum tersedianya SDM dosen pariwisata di STAIN Gajah Putih. Ketiga, peluang (Opportunities), belum ada program studi pariwisata syariah di provinsi Aceh, bahkan di Indonesia masih 4 perguruan tinggi yang mempunyai program studi pariwisata syariah, yakni IAIN Batusangkar, IAIN Bukittinggi, Sekolah Tinggi Ekonomi Manajemen Bisnis Islam (STMBI) Al-Aziziyah Randudongkal Pemalang, STAIN Pare-Pare dengan prodi pariwisata Islam. Keempat, ancaman (threats), semakin meningkatnya persaingan global khususnya pariwisata syariah, semakin selektif dan rasional dalam masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan, dan letak kampus STAIN Gajah Putih yang jauh dari wilayah perkotaan menjadi ancaman serius bagi pendirian program studi pariwisata syariah dan keberlanjutannya.