Identitas Jokowi dalam Pelantikan Presiden Periode 2014 & 2019 di Televisi

Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui pertarungan opini publik yang gencar diberitakan dalam media TV One, Metro TV dan CNN Indonesia terkait proses pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI tahun 2014 dan 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan unit analisisnya berupa 6 video dari tiga media di atas. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori identitas sosial yang terdiri dari kategori sosial, identitas sosial, dan perbandingan sosial dengan teknik analisis menggunakan Semiotika Ferdinand De Saussure. Hasil dari Penelitian ini menunjukkan bahwa identitas sosial Jokowi pada tahun 2014 dibentuk sebagai pemimpin yang membawa perubahan, sedangkan pada tahun 2019 lebih resmi dan Jokowi sebgai pemimpin otoriter. Identitas Joko Widodo yang dilakukan oleh TV One lebih menekankan pada perubahan, sedangkan identitas Joko Widodo yang dilakukan oleh Metro TV lebih menekankan pada perubahan dan populis (merakyat), sedangkan identitas yang dilakukan oleh CNN Indonesia lebih menekankan pada populis (merakyat) dan otoriter. Pada sisi konsistensi media dalam pemberitaan sebuah realitas peneliti menemukan ketidakkonsistensi pada pemberitaan pelantikan.