Sila Pertama Pancasila

Abstract
Paper ini hendak menelusuri sejarah perdebatan yang cukup tajam atas bunyi sila pertama Pancasila di antara kalangan nasionalis dan Islam politik. Persoalan ini tampaknya belum juga tuntas untuk diselesaikan; sebagian masyarakat indonesia belum dapat berdamai dengan bunyi dari sila pertama tersebut. Upaya ini masih terus diperjuangkan baik melalui jalur politik ataupun melalui lahirnya organisasi masyarakat yang berbasis agama. Usaha tersebut sebenarnya secara garis besar hendak menampilkan wajah superioritas dalam beragama di Indonesia yang pada akhirnya mengubah cara beragama di Indonesia dari sebelumnya sangat toleran menjadi intoleran terhadap keberagaman. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagai kelompok yang selalu mengatasnamakan agama sudah mulai mengabaikan makna sila pertama Pancasila. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menekankan gambaran umum bagaimana relasi antar agama pada masa pemerintahan Presiden S. B. Yudhoyono (2004-2014); apakah cara beragama di Indonesia dimasa pemerintahan Presiden S.B. Yudhoyono memperlihatkan nilai dari sila pertama pancasila ataukah malah sebaliknya? Melalui kajian literatur, penulis menyimpulkan bahwa penerapan nilai sila pertama Pancasila mengalami degradasi sejak 2004 sampai masa berakhirnya pemerintahan Presiden S. B. Yudhoyono pada 2014. Untuk mengatasi masalah ketidakrukunan umat beragama di Indonesia, masyarakat Indonesia perlu menghidupi nilai dari sila pertama Pancasila.