Abstract
AbstrakTeks-teks dalam Alkitab sering ditafsirkan hanya sebatas teks literal, misalnya narasi penciptaan.Secara konteks sejarah narasi penciptaan merupakan suatu kepentingan sebagai upaya mencari dukungan dan wujud identitas bangsa di tengah-tengah perkembangan politik. Untuk memahami perkembangan politik Israel dalam teks narasi penciptaan, maka penelitian ini dilandasi dengan metode kualitatif yaitu pendekatan eksegetis dan penafsiran modern yang mempergunakan ilmu-ilmu sosial dan juga politik; khususnya juga ilmu-ilmu arkeologi sebagai hasil-hasil penemuan untuk memperoleh “kebenaran” yang selama ini dicari dan digali dalam kepenulisan Perjanjian Lama. Ilmu sosial-politik menjadi penting dalam penulisan tesis ini disebabkan hasil yang diperoleh lebih dapat meyakinkan penulis bahwa sejarah penulisan Alkitab tidak terlepas dari sosial-politiknya, dengan bukti-bukti yang luas dari berbagai ilmu arkeologi yaitu artefak, inskripsi, dan literaturliteratur dari dunia Israel kuno sebagai sisa-sisa kultur material untuk menjelaskan sosial-politik kehidupan Israel mula-mula yang pernah ada.Kesimpulan dan rangkuman yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1) penyusunan sejarah Israelsebenarnya tidak terlepas dari pengaruh para penulis pemerintah yang memiliki kemampuan dalam penulisan sejarah kuno dan kemampuan memahami situasi politik yang berkembang pada zamannya. 2) Kepentingan politik Daud berimplikasi kepada keutuhan dan kesatuan bangsa. 3) Kisah penciptaan dalam Kejadian 2:4b-25 telah menggambarkan tentang sejarah awal pembentukan identitas Israel sebagai bangsa yang bersatu dan meletakkan Israel dalam kerangka universal yang setara dengan kekuasaan-kekuasaan besar.Kata Kunci: Sumber Y, Sejarah Bangsa, Penciptaan