ALOKASI ANGGARAN PENGELOLAAN OBJEK DAYA TARIK WISATA (ODTW) ALAMI DI DESA AIK BERIK KECAMATAN BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalokasian anggaran pada pengelolaan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) alami di Desa Aik Berik Lombok tengah. Penelitian menggunakan metode deskrptik kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data menggunkan teknik Miles dan heberman, yaitu mulai pengumpulan data dilapangan, reduksi data, penyajian data sampai pada penarikan kesimpulan. Pengalokasian anggaran merupakan rencana keuangan yang secara sistematis menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material, dan sumber daya lainnya. Berbagai variasi dalam sistem penganggaran pemerintah dikembangkan untuk melayani berbagai tujuan termasuk guna Pengembagan Pariwisata, pengendalian keuangan, rencana manajemen, prioritas dari penggunaan dana, dan pertanggungjawaban kepada public. Hasil penelitian menunjukan dalam pengalokasian anggaran untuk Pengebangan Obyek Daya Tarik Wisata Alami di Desa Aik Berik Lombok tengah belum menjangkau semua aspek. Anggaran yang dialokasikan hanya sebatas anggaran Sarana Prasarana pembutaan jalan penghubung antara jalan desa dan kecamatan, namun penaglaokasian anggara belum mencakup anggaran lain, seperti anggaran pengembagan pariwisatan, anggara promosi wisata, anggaran perawatan dan anggaran-anggaran untuk pemeliharan tempat wisata. Dalam pengalokasian anggaran OTDW Desa Aik berik memiliki mekanisme yang ketat dan prosesnya panjang sehingga tahapan anggaran itu bisa terealisasi. Seperti memetakan potensi wisata, adanya otoriasi pengalokasian anggaran yang harus memiliki dasar hukum, keterlibatan aktor kebijakan, adanya perencanaan pengalokasian anggaran, merumuskan agenda kegiatan, setelah itu dibentuk pengawasan pengalokasian anggaran yang memiliki kewenangan untuk mengawas setiap tahapan proses pembangunan proyek sarana prasana Obyek Daya Tarik Wista (ODTW) alami Desa Aik berik dan terakhir dilakukan evaluasi untuk mengetahui seluruh proses pembanguna tersebut terealisasi dengan baik atau ada penyimpangan.