TANTANGAN HUMANISME BAGI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN ABAD 21 DAN TANGGAP TEOLOGISNYA

Abstract
Pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia agar bertumbuh ke arah yang lebih baik, sesuai dengan yang diharapkan dalam hidup bermasyarakat. Karena itulah lembaga pendidikan merancang kurikulum-kurikulum yang perlu untuk tujuan tersebut. Meskipun demikian, dalam perkembangannya timbul tantangan yang besar dibalik tujuan baik yang semula diharapkan, yaitu dari ideologi humanism yang membentuk manusia menjadi otonom dengan segala kecakapan dan keunggulan yang dimilikinya, hingga manusia tidak lagi memerlukan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupannya. Kenyataan ini menjadi tantangan yang besar bagi pendidikan Kristen yang bermuara pada kebenaran Allah, sehingga sangat perlu untuk disikapi. Dari masalah tersebut, penulis melakukan penelitian dengan pendekatan analisis pustaka. Ada dua bahaya humanism bagi pendidikan agama Kristen yaitu Pertama, manusia menjadi central utama pendidikan sehingga manusia meninggalkan pentingnya kehidupan spiritual dan pengenalan akan Allah; Kedua, Miskonsepsi tentang dosa, dimana dosa dipandang bukan sebagai masalah besar yang perlu diselesaikan. Di tengah tantangan tersebut kekristenan harus bersikap kritis terhadap kurikulum-kurikulum yang diberlakukan sehingga tetap menjaga upaya internalisasi nilai-nilai kekristenan melalui pendidikan.