Abstract
Kemampuan anak yang berlebutuhan khusus berbeda dengan anak yang normal, di satu sisi, anak luar biasa harus dapat mandiri, beradaptasi dan bersaing dengan orang normal, di sisi lain ia tidak secara otomais dapat melakukan aktifitas. Setiap anak yang memiliki karakteristik, kelebihan, kekurangan serta tingkat kemampuan dan tingkat kecacatan yang bervariatif maka pengajaran individualisasi sangat efektif. Bisa disimpulkan bahwa anak yang berkebutuhan khusus membutuhkan pendampingan khusus untuk belajar. Melalui bermain anak dapat mengeksplorasi semua kemampuan yang dimilikinya. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahyudin, MJ (2016). Bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran program bimbingan melalui terapi bermain pada anak berkebutuhan khusus di SLB Negeri Ungaran. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada pelaksanaannya terdapat kategorisasi secara kuantitatif, dan disimpulkan dengan deskripsi kualitatif.. Seleksi responden yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu anak tunagrahita dan anak Autis usia 4 tahun-11 tahun. Hasil dari penelitian ini terdapat gambaran peningkatan kemampuan adaptif siswa pada self help general, self eating,self dressing, self direction, locomotion,occupation, socialization dan komunikasi). Kesimpulan: pemberian metode bimbingan melalui terapi bermain dapat memberikan stimulus kepada siswa tunagrahita dan autis untuk meningkatkan perilaku adaptif sehari hari.   Key word: program bimbingan, terapi bermain, tunagrahita, autis