Sulam Kerawang Gayo: Budaya Lokal, Bernilai Karakter dan Sebagai Identitas Bangsa

Abstract
Kerawang Gayo merupakan salah satu hasil kebudayaan dari masyarakat Gayo. Secara umum, masyarakat Gayo khususnya dan Aceh umumnya menyebut kerawang Gayo sebagai kain tradisional khas suku Gayo. Kerawang Gayo sendiri hadir di tengah-tengah masyarakat Gayo untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Motif dan warnanya memiliki makna tersendiri dan menjadi falsafah hidup masyarakat. Kerawang Gayo hadir dengan sejarah yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya lokal kerawang Gayo, nilai-nilai karakter yang terkandung pada setiap motifnya, dan bagaimana bisa kerawang Gayo menjadi identitas bangsa. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi etnografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerawang Gayo merupakan budaya asli masyarakat Gayo, kerawang Gayo telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun lalu dalam ruang lingkup masyarakat Gayo. Awalnya, kerawang Gayo hanyalah sebutan terhadap motif-motif yang terdapat pada benda-benda kebudayaan masyarakat Gayo, seperti pada gerabah, anyaman, dan ukiran kayu pada rumah-rumah tradisional. Namun sejak masyarakat Gayo mengenal tekstil dan seni menyulam, motif kerawang Gayo lebih identik disebut sebagai kain sulam tradisional. Dari motifnya, kerawang Gayo secara keseluruhan sangat syarat akan nilai-nilai dan sejalan dengan 18 nilai karakter yang terdapat pada kurikulum 2013. Kerawang Gayo disebut sebagai identitas bangsa, karena sesuai dengan maksud national culture yaitu budaya yang mementingkan unsur-unsur kerohanian, perasaan, dan saling membantu, karena nilai-nilainya terus berkembang. Tahun 2014 kerawang Gayo telah ditetapkan sebagai intangible culture atau Warisan Budaya Tak Benda Indonesia