Identifikasi Faktor Penyebab Perilaku Bullying di Pesantren: Sebuah Studi Kasus

Abstract
Maraknya perilaku bullying atau perundungan di sekolah yang terjadi di berbagai negara menjadikannya sebagai permasalahan internasional yang berdampak serius pada kondisi akademik, kesejahteraan psikologis, kesehatan dan keselamatan jiwa pada korban, penonton dan pelaku. Bahaya yang lebih serius adalah banyak korban dan penonton yang dalam perkembangannya menjadi pelaku bullying. Kajian teoretis yang ada pada umumnya merupakan kajian pada sekolah-sekolah umum yang sifatnya non-boarding. Selain dari sebab-sebab yang telah dijelaskan dalam teori yang sudah ada, penulis ingin melihat apakah ada faktor spesifik yang terdapat dalam lingkungan pesantren yang menjadi penyebab munculnya perilaku bullying. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor penyebab menjadi pelaku bullying di lingkungan pesantren sebagai suatu institusi pendidikan Islam khas Indonesia. Pesantren diasosiasikan dengan lembaga pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai kebajikan, perilaku positif, dan muatan religiusitas yang kuat. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan melakukan analisis tematik dari hasil wawancara dengan pelaku bullying di pesantren yang minimal telah satu tahun menjalani pendidikannya dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil dari penelitian ini ditemukan lima tema yang menjadi penyebab perilaku bullying di pesantren yaitu faktor individu, keluarga, media massa, teman sebaya dan lingkungan sekolah. Tiga tema, yakni adaptasi siswa baru, persepsi terhadap perilaku bullying yang dianggap sebagai candaan dan tradisi pesantren serta bullying sebagai kompensasi mencari hiburan di pesantren karena padatnya aktivitas belajar dan minimnya fasilitas belajar adalah tema baru yang muncul di luar dari tema teoretis.