Abstract
Mental map sebagai gambaran tentang suatu wilayah dan lingkungannya, yang dikembangkan oleh individu atas dasar pengalaman sehari-hari dari berbagai sumber, antara lain dapat diperoleh melalui pembelajaran di sekolah dari guru dan media. Alat ukur keakuratan mental map seseorang terhadap suatu wilayah adalah mengkonfirmasi atau menerjemahkan dalam peta kartografis. Namun bersama peta kartografis, spektrum mental map peserta didik dapat dikembangkan tidak hanya berupa pengetahuan dan persepsi tentang lokasi geografis dari suatu obyek di permukaan bumi, peserta didik juga dapat melihat hubungan antar fenomena di permukaan bumi, pola, persamaan dan perbedaan hingga interdependensi suatu tempat dengan menerapkan prinsip dan pendekatan geografi. Mental map yang baik dan berkembang akan berguna bagi peserta didik dalam membuat keputusan untuk kepentingan pribadi hingga memberikan solusi kepada masyarakat. Guru berperan mendesain pembelajaran yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang mengembangkan mental map. Setiap pokok bahasan geografi pada mata pelajaran geografi dijelaskan dengan sudut pandang geografi dalam skala lokal, regional dan global. Setiap pokok bahasan geografi di sekolah juga harus menerapkan prinsip maupun pendekatan geografi untuk memaksimalkan mental map peserta didik terhadap lingkungan tempat tinggalnya, negaranya dan internasional sesuai tujuan pembelajaran geografi di sekolah.