Abstract
Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat meski kampanye anti-rokok kerap dilakukan untuk mencegah masyarakat memiliki kebiasaan merokok.Pada setiap kampanye, berbagai pesan anti-rokok disampaikan melalui berbagai media. Hal ini menimbulkan pertanyaan, seberapa jauh pesan anti-rokok bisa dipercaya dan seberapa besar keinginan perokok untuk berhenti merokok? Penelitian ini menyelidiki empat variabel yang diperkirakan memengaruhi keinginan individu untuk berhenti merokok yaitu: (1) Faktor demografis: usia, pendidikan dan penghasilan; (2) Kepercayaan pada pesan kampanye; (3) Sikap terhadap kampanye, dan; (4) Frekuensi merokok. Penelitian ini menggunakan metode survei yang melibatkan 695 responden perokok yang berdomisi di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Analisa data dilakukan dengan menggunakan statistik korelasi, regresi berganda standar, dan regresi hirarki berganda (hierarchical multiple regression). Hasil analisa menunjukkan variabel demografis yang mencakup usia, pendidikan dan pendapatan memberikan pengaruh signifikan terhadap kepercayaan terhadap isi pesan kampanye, dan juga sikap terhadap kampanye anti-rokok. Selain itu, frekuensi merokok berhubungan secara signifikan dengan ketiga variabel demografis yang diteliti. Pada akhirnya, ke-empat variabel menunjukkan pengaruh signifikan terhadap keinginan untuk berhenti merokok dimana frekuensi merokok menjadi variabel yang memberikan pengaruh paling besar (R2 = 22%), disusul dengan tingkat kepercayaan dan sikap yang menunjukkan kontribusi pengaruh yang hampir sama (R2 = 21%) dan, terakhir variabel demografi menunjukkan sumbangan paling kecil terhadap varian keinginan berhenti merokok (R2 = 1.3%).