Determinan Pola Konsumsi Makanan Berisiko Pada Ibu di Kecamatan Mataram dan Gunungsari, Nusa Tenggara Barat
Open Access
- 1 September 2021
- journal article
- Published by Universitas Airlangga in Amerta Nutrition
- Vol. 5 (3), 230-236
- https://doi.org/10.20473/amnt.v5i3.2021.230-236
Abstract
Latar Belakang: Permasalahan konsumsi pangan yang tidak sehat saat ini menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan. Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini memberikan dampak pada perubahan pola konsumsi pada masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Konsumsi pangan yang terjadi pada setiap indivdu dipengaruhi oleh berbagai faktor baik secara internal maupun eksternal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan faktor determinan pola konsumsi makanan berisiko pada ibu Metode: Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan pendapatan survey pada bulan Januari - februari 2020. Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu yang berada di Kecamatan gunungsari dan Mataram, Nusa Tenggara Barat yang diambil dengan teknik proportional random sampling sebanyak 110 sampel. Pengumpulan data determinan pola konsumsi makanan berisiko yang terdiri dari usia, pekerjaan, pendapatan, pendidikan dan pengetahuan dikumpulakan dengan menggunakan kuesioner dan data pola konsumsi makanan berisikoi dikumpulkan dengan menggunakan lembar food frequency (SQ-FFQ) selama 1 bulan terakhir. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik.Hasil: Sebanyak 75,5% ibu berusia 30 – 49 tahun, 69,9% ibu tidak bekerja, 61,8% dengan pendapatan < Rp. 1.500.000/bulan, 41,8% dengan pendidikan menengah, 77,3% ibu dengan pengetahuan konsumsi makanan berisiko yang baik dan 74,5% ibu dengan pola konsumsi makanan berisiko yang sering. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pekerjaam (p=0,824), pendapatan (p=0,931) dan pendidikan (p=0,585) terhadap pola konsumsi makanan berisiko. Terdapat pengaruh usia (p=0,001) dan pengetahuan (p= 0,019) terhadap pola konsumsi makanan berisiko.Kesimpulan: Perlunya perhatian lebih terhadap faktor yang dapat menyebabkan tingginya pola konsumsi makanan berisiko sehingga meningkatkan konsumsi makanan yang sehat.Keywords
This publication has 16 references indexed in Scilit:
- Analisis Sosial Ekonomi dalam Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan untuk Berobat Jalan di Provinsi Jawa Barat : Analisis Data Susenas Tahun 2017Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2019
- Pengetahuan Ibu, Dukungan Sosial, dan Dukungan Tenaga Kesehatan terhadap Keputusan Memberikan ASI EksklusifIndonesian Journal of Human Nutrition, 2018
- TINGKAT KESUKAAN PANELIS TERHADAP PENYEDAP RASA ALAMI HASIL SAMPING PERIKANAN DENGAN EDIBLE COATING DARI KARAGENANMEDIA TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN, 2018
- Faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur siswa SMP di DenpasarJurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 2017
- PENGARUH PEMBERDAYAAN IBU DALAM PERAWATAN BAYI MELALUI PENDEKATAN MODELLINGMedia Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2017
- Explaining the Consumer Decision-Making Process: Critical Literature ReviewJournal of International Business Research and Marketing, 2017
- POLA KONSUMSI FAST FOOD DAN SERAT SEBAGAI FAKTOR GIZI LEBIH PADA REMAJAUnnes Journal of Public Health, 2016
- Hubungan Konsumsi Minuman Berpemanis dengan Kejadian Kegemukan pada Remaja di SMP Negeri 1 Bandung (Correlation of Sweetened-Drink Consumption with Obesity Prevalence in Adolescence in State Secondary School 1 Bandung)Indonesian Journal of Human Nutrition, 2016
- A study of iron and zinc deficiency on short term memory in children & effect of their supplementationAsian Journal of Biomedical and Pharmaceutical Sciences, 2015
- Health and nutrition knowledge, attitudes and practices of pregnant women attending and not-attending ANC clinics in Western Kenya: a cross-sectional analysisBMC Pregnancy and Childbirth, 2013