PEMBENTUKAN KARAKTER TOLERANSI MELALUI HABITUASI SEKOLAH

Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembentukan karakter toleransi melalui habituasi di sekolah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Tempat penelitian adalah SD Bruder Melati, Pontianak, Kalimantan Barat. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, habituasi sekolah di SD Bruder Melati dilakukan melalui pembauran tempat duduk siswa dan perayaan dua hari besar agama/etnis mayoritas di sekolah, yaitu Perayaan Natal dan Tahun Baru Imlek. Hal ini cukup unik mengingat SD Bruder Melati berlindung di Yayasan Pendidikan Katolik dengan mayoritas siswa beragama Budha. Adapun perayaan dua hari besar tersebut merupakan upaya pembiasaan sekolah dalam pembentukan karakter toleransi siswa di SD Bruder Melati sehingga siswa dihimbau menggunakan pakaian atau aksesoris St. Claus pada perayaan Natal dan Congsam (Cheongsam) pada perayaan Tahun Baru Imlek. Selain daripada itu, habituasi sekolah lainnya adalah melalui pembiasaan: (1) Mengenakan pakaian nasional (Kebaya) dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional; (2) Mengenakan pakaian tradisional pada Hari Kartini, mewakili berbagai etnis di Kalimantan Barat; (3) Memfasilitasi siswa penyandang disabilitas sebagai bentuk toleransi dan keberpihakan sekolah terhadap kaum miskin, lemah, dan sakit. Habituasi sekolah tersebut merupakan upaya sekolah untuk menjaga iklim keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.Keywords: Pembentukan Karakter, Toleransi, Habituasi Sekolah