Abstract
Dalam lintasan sejarah, umat muslim pernah mengalami masa kejayaannya, dimana dalam banyak bidang ilmu pengetahuan dikuasai oleh kaum muslim, hingga menjadi kiblat dunia. Kenyataan tersebut seharusnya menjadi motivasi bagi umat muslim untuk bangkit dari keterpurukan seperti kondisi saat ini. Mirisnya umat muslim mengagap kejayaan tersebut tidak lebih hanya sebatas sesuatu yang dibangga-banggakan, lebih jauh lagi umat muslim merasa bahwa teks yang dihasilkan sudah final dan tidak perlu mengadakan usaha kajian kritis pada telaah pustaka dan realitas yang melingkupi kehidupan mereka. Akan tetapi paradigma tersebut tidak berlaku bagi Al- Afgani dan Abduh, pasalnya kedua tokoh ini gencar menyuarakan pentingnya nalar-rasional dalam pengkajian agama dan pentingnya meneladani perilaku pendahulunya, keduanya sadar bahwa era kebangkitan penting dilakukan oleh umat muslim. Dalam artikel ini akan membahas bagaimana pemikiran agama dengan nalar modernitas perspektif al-Afghani dan Abduh? Penelitian ini menggunakan metode diskrptif analisis. Menurut al-Afgani dan Abduh, dalam bidang sosial-politik perlu adanya persatuan, keterbukaan dan kerjasama yang dibangun guna untuk mendapatkan nilai luhur dan menjadi bagian dari kemajuan.