Reaksi Hipersensitivitas Pada Pemeriksaan Kedokteran Nuklir

Abstract
Reaksi hipersensitivitas adalah reaksi imun, umumnya dipicu oleh limfosit. Reaksi hipersensitivitas terhadap radiofarmaka secara komparatif jumlahnya sangat sedikit. Sebagian besar menyebutkan insiden 1-6 reaksi per 100.000 pemberian. Penyebab utama bersumber dari farmaka dan bahan kimia yang ada dalam kit, bukan dari sumber radiasi itu sendiri. penyebab rendahnya prevalensi dan kurangnya pelaporan ini dikarenakan fakta bahwa penggunaan bahan dalam jumlah kecil (trace) pada pembuatan radioframaka dan diberikan dalam jumlah yang kecil sebagai mikro-dosis menyebabkan reaksi yang ringan dan sementara, yang membutuhkan sedikit atau tanpa terapi selanjutnya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui reaksi hipersensitivitas pada pemeriksaan kedokteran nuklir. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode studi kepustakaan atau literature review. Kesimpulan penelitian yaitu protokol pengobatan untuk penatalakasanan reaksi alergi harus diletakkan ditempat untuk mengurangi morbiditas dan kemungkinan terjadi keadaan yang bersifat mengancam nyawa. Tindakan profilaksis, pada orang alergi, dengan premedikasi dapat diberikan sebelum diberikan kepada pasien. Dokumentasi dan melaporkan kejadian reaksi merugikan ini pada pihak berwenang dan pabrik pembuat penting untuk farmakovigilansi dan kesadaran akan kemungkinan terjadinya reaksi alergi terhadap permberian radioafarmaka tersebut.