Pengaruh Karakteristik Pekerja Sosial, Pasangan, Interaksi Suami Istri, dan Kesejahteraan Subjektif terhadap Kualitas Perkawinan Pekerja Sosial

Abstract
Jakarta memiliki 28.819 kader PKK sampai tingkat Rukun Tetangga (RT) dan 70.902 kelompok dasawisma sebagai role model keluarga sejahtera bagi masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik pekerja sosial dan pasangan, interaksi suami istri, dan kesejahteraan subjektif terhadap kualitas perkawinan pekerja sosial di Provinsi Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Contoh penelitian ini adalah pekerja sosial yang berprofesi sebagai kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat kelurahan pada 10 kecamatan di Jakarta Timur. Sebanyak 100 pekerja sosial yang terdiri atas kelompok lama menikah ≤10 tahun dan >10 tahun dipilih menggunakan teknik disproportional random sampling. Data dikumpulkan dengan metode self-report dan dianalisis dengan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) dan SmartPLS (partial least squares). Uji t menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara pendapatan keluarga, pendidikan, interaksi suami istri, kesejahteraan subjektif, dan kualitas perkawinan pada kedua kelompok lama menikah. Rata-rata indeks interaksi suami istri dan kualitas perkawinan lebih tinggi dari kesejahteraan subyektif. Pendidikan dan pendapatan keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap interaksi suami istri. Kesejahteraan subjektif dan interaksi suami istri berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas perkawinan. Interaksi suami istri melalui kesejahteraan subjektif berpengaruh secara tidak langsung terhadap kualitas perkawinan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh lama menikah terhadap kualitas perkawinan.