Abstract
Program Desa Mandiri Pangan (Desmapan) dilaksanakan sejak tahun 2006 dan desa yang sudah masuk tahap kemandirian sebanyak 825 desa. Salah satu tujuan program Demapan adalah mewujudkan ketahanan pangan dan mengurangi kemiskinan. Selama pelaksanaan terjadi penurunan kekurangan pangan pokok dari 39,77% menjadi 29,02%, menurunnya berat balita dibawah standar dari 2,35% menjadi 1,03%. Rumah tangga dengan kategori sangat miskin menurun sangat signifikan dari 15.54% menjadi 4,99% dan kategori miskin menurun dari 57.49% menjadi 42.24%. Dampak lainnya adalah peningkatan frekuensi makan, konsumsi pangan hewani, perbaikan akses ekonomi sandang, dan akses pelayanan kesehatan. Pemberdayaan rumah tangga miskin berdampak sangat positif terhadap kepercayaan diri, aspek gender dan kewirausahaan, yang selanjutnya berkontribusi positif terhadap pemanfaatan kapital dalam adopsi teknologi pengembangan usaha produktif keluarga. Pengentasan kemiskinan dalam kelompok afinitas dapat ditingkatkan lagi dengan cara penguatan kelembagaan kelompok, efektivitas pemberdayaan, dukungan sarana prasarana, komitmen pembinaan dan pendanaan lintas sektoral. Dukungan lintas sektoral harus dilibatkan dalam perspektif keberhasilan pengembangan kelompok afinitas dan pembangunan ekonomi desa dalam perspektif pertumbuhan inklusif untuk mempercepat pengentasan kemiskinanKata Kunci: Demapan, Pola Pikir, Ketahanan Pangan, Kemiskinan