Dari mata turun ke hati: Mengembangkan sikap menghargai perbedaan dalam bingkai moderasi beragama

Abstract
Naskah ini bertujuan untuk menawarkan sebuah gagasan konstruktif tentang mengembangkan sikap yang menghargai perbedaan, baik dalam hal perspektif dan tradisi teologi, pandangan dogmatika, keanggotaan denominasi gereja, bahkan hingga agama. Menguatnya fundamentalisme beragama memicu terjadinya pola beragama yang terlalu fanatik, menganggap pandangan dan kelompoknya yang paling benar, sehingga cenderung menilai perbedaan dengan model penghakiman. Gagasan yang ditawarkan adalah menginternlisasi ajaran Yesus untuk tidak menghakimi orang lain secara berlebihan melalui narasi Matius 7:1-5. Penelitian ini bersifat kualitatif-deskriptif, dengan pendekatan konstruktif terkait tema “menghargai” dan “tidak menghakimi” sesama. Simpulannya, gereja perlu terus membangun persekutuan atau jejaring antarumat Kristen dalam perbedaan denominasi, hingga antarumat beragama, dalam rangka mengembangkan sikap yang “tidak menghakimi”.