Abstract
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia, karena merupakan bahan makanan penghasil karbohidrat kedua setelah padi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui besarnya biaya antara usahatani jagung panen muda dengan panen pipilan (2). Mengetahui pendapatan usahatani jagung panen muda dan panen pipilan, (3) mengetahui kelayakan usahatani jagung di Kabupaten Serang Provinsi Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Metode penentuan sampel dengan cara multistage random sampling dengan total sampel sebanyak 101 petani jagung. Data dianalisis dengan cara tabulasi dan menggunakan rumus biaya, pendapatan usahatani dan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Rata-rata besarnya biaya usahatani jagung panen muda per hektar per musim tanam Rp 5.343.950,00 sedangkan biaya usahatani jagung panen pipilan sebesar Rp 5.762.211,00 per hektar per musim tanam; 2) Rata-rata besarnya pendapatan usahatani jagung panen muda sebesar Rp. 10.217.411,00 per hektar per musim tanam. Sedangkan pendapatan dari usahatani jagung panen pipilan sebesar Rp 10.668.564,00 per hektar per musim tanam; 3) R-C ratio untuk usahatani jagung panen muda 2,91 sedangkan besarnya R/C untuk usahatani jagung panen pipilan 2,85. Dengan demikian, usahatani jagung baik yang menggunakan sistim panen muda atau panen pipilan di Kabupaten Serang layak untuk dikembangkan.