Perbedaan Jumlah Eritrosit Antara Darah Segar dan Darah Simpan

Abstract
Ada saat pengambilan darah donor eritrosit akan mengalami kerusakan, setiap hari viabilitas eritrosit menjadi terus menurun akibat dari penurunan kadar ATP (Adenosin Trifosfat), sehingga apabila kadar ATP menurun maka terjadi kehilangan lipid membran, membran menjadi kaku, dan bentuk dari cakram menjadi sferis (tanpa sentral polar dan ukuran kecil), hal ini menyebabkan kalium keluar dan natrium masuk ke sel. Maka hal ini akan berpengaruh terhadap jumlah eritrosit yang akan ditransfusikan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perbedaan jumlah eritrosit antara darah segar dan darah simpan (30 hari). Jenis penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif Observasional dengan teknik Non probability sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu subjek penelitian yang bersedia mendonorkan darahnya. Analisa data menggunakan rumus Wilcoxon. Berdasarkan hasil pemeriksaan, rerata penurunan jumlah eritrosit selama 30 hari pada laki-laki yaitu 4,624 juta/mm3 (9,3%) dan pada perempuan 3,88 juta/mm3 (8,2%), dimana penurunan tersebut masih dalam batas nilai normal. Diperoleh p-value > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah eritrosit antara darah segar dan darah simpan (30 hari).