Pemodelan Intensi Whistleblowing Pegawai di Indonesia: Aplikasi Whistleblowing Triangle

Abstract
Previous research has integrated theory of planned behavior and fraud theory. This research seeks to integrate those theories towards whistleblowing intention and examine the comparison of it between government and private employees. This study uses an online survey with 124 samples. The result shows, the perceived norm and attitude positively affect whistleblowing intention. However, it does not apply to perceived control. Also found no difference in whistleblowing intention between both sector employees. It concludes, the need for creating whistleblowing motivation and identifying which factors can strengthen. Besides, employee’s whistleblowing awareness in Indonesia is increasing and no level gap among organizations.     Abstrak Penelitian terdahulu telah mengintegrasikan theory of planned behavior dan fraud triangle. Penelitian ini mereplikasi dan mengembangkan penelitian tersebut dengan menguji integrasi pengaruh theory of planned behavior dan fraud triangle terhadap intensi whistleblowing, serta menguji perbandingan intensi whistleblowing antara pegawai pemerintah dan swasta. Studi ini menggunakan metode survei daring dengan sampel 124 pegawai pemerintah dan swasta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi norma dan sikap berhubungan positif dengan intensi whistleblowing. Meskipun tidak demikian dengan persepsi kontrol. Selain itu, ditemukan tidak adanya perbedaan intensi whistleblowing antara pegawai pemerintahan dan swasta. Dari temuan tersebut disimpulkan, perlunya upaya untuk menciptakan situasi pendorong whistleblowing dan mengidentifikasi faktor apa yang dapat memperkuatnya. Temuan lainnya, kesadaran whistleblowing pegawai di Indonesia semakin meningkat dan tidak mengalami kesenjangan antarjenis instansi.