Faktor Resiko dan Karakteristik Infantil Hemangioma di RSUD Dr. Soetomo Tahun 2015 - 2019

Abstract
Latar belakang: Hemangioma infantil merupakan tumor yang banyak ditemukan pada anak-anak. Di Indonesia sendiri, data mengenai faktor risiko hemangioma infantil ini masih belum terdokumentasikan dengan baik. Namun dengan adanya data demografis, faktor-faktor prenatal dan perinatal pada pasien hemangioma infantil dapat membantu klinisi untuk mendalami patogenesis kelainan ini dengan lebih baik. Diharapkan dalam penelitian ini, adanya data demografis ini dapat membantu peneliti lainnya untuk melakukan analisis lebih lanjut mengenai patogenesis, diagnosis, tatalaksana, maupun luaran pasien dengan hemangioma infantil.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi case control. Sebanyak 67 subyek hemangioma infantil dan 134 subyek hemangioma non infantil diambil dari data rekam medis. Kemudian data diolah dan disajikan untuk melihat angka kejadian dan presentase antar faktor resiko terhadap kejadian hemangioma infantil. Data yang diambil yaitu jenis kelamin pasien, berat badan, usia ibu saat hamil, usia kehamilan saat melahirkan, riwayat multipel gestasi, riwayat penggunaan obat-obatan saat kehamilan dan riwayat keluarga dengan hemangioma infantil. Kemudian dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan program spreadsheet Microsoft Excel SPSS 21.Hasil: Faktor resiko ibu yang berusia antara 22-30 tahun untuk melahirkan anak dengan hemangioma infantil 4,257 kali lebih besar dibandingkan dengan usia ibu kurang dari 22 tahun. Faktor resiko ibu yang berusia lebih dari 30 tahun untuk melahirkan anak dengan hemangioma infantil 9,960 kali lebih besar dibandingkan dengan usia ibu kurang dari 22 tahun. Faktor resiko pasien dengan adanya riwayat keluarga dengan hemangioma memiliki resiko 14,175 kali lebih besar dari pada yang tidak memiliki riwayat hemangioma infantil atau kelainan vaskular di keluarga. Faktor resiko penggunaan obat prekonsepsi selama kehamilan memiliki resiko 4,914 kali lipat daripada yang tidak menggunakan obat prekonsepsi selama kehamilan. Kesimpulan. Hemangioma infantil lebih sering terjadi pada perempuan dengan rata-rata berat badan lahir cukup. Paling banyak terjadi pada ras Melayu dibandingkan dengan ras Cina. Tidak adanya hubungan antara riwayat multipel gestasi dengan kejadian hemangioma infantil. Resiko ibu yang berusia 22-30 tahun untuk melahirkan anak dengan hemangioma infantil lebih besar dibandingkan dengan usia ibu kurang dari 22 tahun, dan usia ibu lebih dari 30 tahun memiliki faktor resiko lebih tinggi dibandingkan dengan usia ibu kurang dari 22 tahun. Adanya riwayat keluarga dengan hemangioma infantil memiliki resiko lebih besar daripada yang tidak. Penggunaan obat-obatan selama kehamilan memiliki resiko terjadinya hemangioma infantil daripada yang tidak.

This publication has 7 references indexed in Scilit: