Tantangan Humas Pemerintah Daerah dalam Upaya Publikasi Inovasi Program Smart City

Abstract
Kota Tangerang Selatan adalah kota yang menerapkan program smart city pada tahap awal dari 200 wilayah kabupaten dan kota di Indonesia dengan “Gerakan menuju 100 Smart City” yang didasarkan pada integrasi teknologi dalam tata kelola kota berkat keberadaan internet of things (IoT). Integrasi teknologi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, membagikan informasi pada publik, memperoleh respon cepat, dan memperbaiki pelayanan masyarat untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menjelaskan bagaimana humas pemerintah Kota Tangerang Selatan melakukan sosialisasi program smart city kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan teori difusi dan inovasi, konsep hubungan masyarakat, dan smart city. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus; wawancara dan observasi digunakan untuk memperoleh data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa humas pemerintah Tangerang Selatan melakukan berbagai bentuk sosialisasi mengenai program smart city berdasarkan berbagai inovasi teknologi komunikasi dan informasi. Namun, upaya tersebut belumlah maksimal, karena belum ada pemerataan pengetahuan masyarakat tentang konsep smart city di Kota Tangerang Selatan. Hal ini disebabkan sosialisasi yang dilakukan oleh humas, termasuk lewat media social, masih belum menjangkau masyarakat secara keseluruhan. Indikasinya terlihat dari kurangnya pengetahuan masyarakat tentang konsep kota pintar di Kota Tangerang Selatan sehingga pemanfatan inovasi teknologi program smart city belum bisa meningkatkan pelayanan publik secara maksimal.Kata kunci: Inovasi, hubungan masyarakat, Tangerang Selatan, smart city ABSTRACTSouth Tangerang is a city that implemented smart city programs from 200 districts/cities in the early stages of the “Movement towards 100 Smart Cities” program by the Indonesian central government based on the integration of technology in city governance due to the presence of the internet in various ways (LoT). The integration of these technologies is intended to improve efficiency, share information with the public, get a quick response and improve services to improve the quality and welfare of the people in the city. The purpose of this research is to find out and explain how the public relations of the South Tangerang city government spread smart city programs through various forms of innovation to the public. This study uses the Theory of Diffusion and Innovation, the concept of Public Relations (PR) and Smart City. The research approach uses qualitative with the case study method. The researcher obtained the data through interviews and observations, and to validate the data, the researcher used the triangulation of sources. The results showed that the public relations government of the City of South Tangerang conducted various forms of socialization of smart city programs by conducting technological innovations that were applied to community services at local government offices. But the results have not been maximal. This is shown by the uneven public knowledge about the concept of smart cities in South Tangerang. Therefore, the awareness to support smart city programs is also limited. The indication can be viewed from the lack of public knowledge about the concept of smart cities in South Tangerang. Thus, the utilization of smart city program technology innovation has not been able to improve public services maximally.Keywords: Innovation, public relations, South Tangerang, smart city