Abstract
Pemeliharaan tanaman karet melalui pemupukan merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan dan produksi yang optimal. Akhir-akhir ini ketersediaan pupuk yang terbatas, harga yang terus meningkat, dan harga karet yang rendah menyebabkan kegiatan pemupukan pada perkebunan karet sering tertunda. Selain penundaan kegiatan pemupukan juga terjadi pengurangan dosis dan bahkan meniadakan kegiatan pemupukan. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji hasil-hasil penelitian dalam upaya peningkatan efisiensi pemupukan pada tanaman karet sehingga biaya pemupukan dapat dikurangi. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemupukan dapat dikurangi sampai 75% dari dosis pupuk tunggal apabila menerapkan teknologi pemupukan menggunakan pupuk majemuk dengan tambahan slow release agent yang sering disebut dengan Slow Release Fertilizer (SRF) dan upaya lain dengan menggunakan kombinasi pupuk tunggal dengan pupuk hayati. Selain itu penentuan dosis rekomendasi harus mempertimbangkan sifat tanah sehubungan dengan kapasitas tanah dalam menyediakan unsur hara untuk tanaman, faktor lingkungan yang mempengaruhi efisiensi pemupukan, serta kebutuhan tanaman akan unsur hara sesuai dengan umur, produksi, dan kesehatan tanaman. Pada kondisi pekebun yang mengalami kesulitan melakukan pemupukan akibat harga karet yang rendah maka penundaan pemupukan selama dua tahun belum memberikan efek kerugian finansial bagi pekebun.