PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK SELAMA TINDAKAN PROSEDUR INVASIF : LITERATURE REVIEW

Abstract
Rawat Inap seperti pelaksanaan prosedur invasive dapat mengganggu kehidupan anak dan dapat menimbulkan perasaan seperti kecemasan, ketakutan dan perilaku tidak kooperatif. Bermain adalah bagian dari kehidupan anak-anak. Untuk mengetahui adanya pengaruh terapi bermain terhadap perilaku koperatif anak selama tindakan invasif. Rancangan yang digunakan adalah Literature review. Studi Literature review ini berdasarkan PRISMA checklist. Pencarian artikel melalui 6 database. PubMed, SciELO, Science Direct, DOAJ, Portal Garuda, dan Wiley Online Library. Pertanyaan penelitian terstruktur dengan memakai metode PICO (patient, intervention, comparasion, dan outcome). Studi ini menggunakan kata kunci pencarian berdasarkan database MeSH Term. Ada 12.102 artikel yang diidentifikasi tetapi hanya 11 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Dari 12.102 artikel dari tahun 2010-2020 yang diindentifikasi didapatkan sebanyak tigabelas artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Penelitian yang menyelidi pengaruh terapi bermain terhadap perilaku kooperatif anak selama tindakan prosedur invasif. Ada 9 studi ekperimen, 2 studi quantitative. Studi dilakukan di beberapa negera di dunia: 9 studi dilakukan di Indonesia, 2 studi dilakukan di Brazil. Populasi yang diteliti adalah anak yang berumur 3-6 tahun. Namun yang paling banyak ditemui dalam literature review ini adalah anak dengan jenis kelamin perempuan dan usia 4 tahun. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa intervensi dengan terapi bermain dapat meningkatkan perilaku kooperatif dan penerimaan prosedur invasif. Terapi bermain memiliki manfaat pada anak-anak yang menjalani perawatan di rumah sakit dan berpengaruh terhadap perilaku kooperatif anak selama tindakan invasif.