Hubungan Faktor Pemungkin Ketersediaan Sarana Dan Guru Dalam Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan Bahaya Narkoba Pada Sman/Swasta Di Kabupaten Asahan

Abstract
Perilaku pencegahan berperan penting untuk menangkal dan meningkatkan kesadaran seseorang dalam memelihara kesehatannya. Hasil riset yang dilakukan united Nations on drugs and crime (UNODC) tahun 2017 menyatakan bahwa sekitar 271 juta (5,5%) penduduk dunia berusia 15-64 tahun merupakan pengguna narkoba. Siswa usia sekolah adalah kelompok usia yang rentan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Upaya Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) adalah program pemerintah dalam mengurangi jumlah penyalahgunaan narkoba. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara ketersediaan sarana dan dukungan guru dalam perilaku mencegah penyalahgunaan bahaya narkoba. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional, Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 3104 siswa, jumlah sampel sebanyak 199 siswa, diperoleh dengan menggunakan Cluster sampling. Sebelum melakukan analisis data dilakukan uji validitas dan reliabilitas, setelah itu dipereloh data yang valid dan reliabel kemudian dilanjutkan dengan Analisis data. Pengumpulan data melalui kuesioner dengan google form. Metode analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa perilaku pencegahan penyalahgunaan bahaya narkoba lebih dominan pada usia 15 tahun (78,4%) dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 120 orang (60,3%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara ketersediaan sarana dengan nilai p=0,373 (p>0,05) dan faktor penguat guru dengan nilai p=0,038 (p<0,05) dalam perilaku pencegahan penyalahgunaan bahaya narkoba. Tidak Ada hubungan antara faktor ketersediaan sarana dan faktor penguat guru dalam pencegahan penyalahgunaan bahaya narkoba