Pembuatan Taman Edukasi Toga (Tanaman Obat Keluarga) Di Desa Larangankulon Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo

Abstract
Larangankulon adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Mojotengah kabupaten Wonosobo Jawa Tengah, Indonesia. Letak Geogrfis Desa Larangankulon berada di sebelah Timur Laut Kabupaten Wonosobo . Sebelah utara berbatasan dengan Desa Kleyang Jurang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Kejiwan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Bumiroso, dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sukorejo. Pusat kegiatan pemerintah desa berada di tengah-tengah wilayah Desa Larangankulon. Akses jalan menuju Desa Larangankulon sangat mudah dengan didukung sarana transportasi yang mudah. Desa Larangankulon berjarak 6 km dengan ibukota Kecamatan, dengan luas Desa Larangankulon mecapai 0,91 km2. atau 2,02% dari total luas Kecamatan Mojotengah, Desa ini terdiri dari 4 Pedukuhan yang terdiri dari 11 RT dan 5 RW. Tanaman obat harus diproduksi secara alami atau ramah lingkungan, harus bebas dari bahan-bahan kimia sehingga budidayanya pun harus secara organik. Tanaman obat lebih berkhasiat jika digunakan dalam keadaan segar. Untuk menghindari dampak negatif dari pemanfaatan tanaman obat bagi penderita penyakit, maka pemilihan jenis dan bahan tanaman obat harus secara baik dan benar sesuai indikasi penyakit. permasalahan yang dihadapi adalah: 1) masih minimnya pemanfaat lahan subur yang luas yang dilakukan oleh masyarakat 2). Mengolah dan memanfaatkan potensi lokal yang ada,3) keterbatasan Pengetahuan & Keterampilan, 4) vegetasi Alami,5) kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh remaja putri putus sekolah. Berdasarkan dasar inilah sehingga disepakati untuk dilaksanakan Pembuatan Taman Edukasi TOGA. Tujuan kegiatan adalah pemanfaatan potensi tanaman Toga yang akan mengisi, memenuhi sebagian besar lahan sisa/pekerangan dirumah yang akan menjadi apotek hidup yang sangat besar manfaat dan peruntukannya untuk pemenuhan upaya preventive (pencegahan), promotif (peningkatan derajat kesehatan) dan kuratif (pengobatan). memanfaatkan sebagian lahan tanah untuk ditanami tanaman toga yang berkhasiat sebagai obat tradisional yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, lebih memiliki daya guna yang sangat besar apabila dapat dimanfaatkan menjadi apotek hidup dengan jalan memanfaatkan sebidang lahan sisa di halaman rumah tersebut, dengan kegiatan KPM ini diharapkan dapat meningkatkan Drajat hidup sehat dan pendapatan masyarakat akan meningkat. Obat Herbal harus diproduksi secara alami atau ramah lingkungan, harus bebas dari bahan-bahan kimia sehingga budidayanya pun harus secara organik. Tanaman obat lebih berkhasiat jika digunakan dalam keadaan segar. Jadi jika ditanam di pekarangan rumah selain berfungsi sebagai taman juga tanaman obat juga dapat sebagai sumber oksigen dan sumber bahan makanan. Untuk menghindari akibat negatif dari pemanfaatan tanaman obat bagi penderita penyakit, maka pemilihan jenis dan bahan tanaman obat harus secara baik dan benar sesuai indikasi penyakit. Metode yang digunakan adalah pelatihan, pendampingan, ceramah, praktek dan demonstrasi. Kegiatan KPM ini juga melibatkan lembaga mitra Ibu kelompok PKK Desa Larangankulon, Masyarakat Desa Larangankulon. Jumlah mahasiswa yang dilibatkan adalah 10 orang. Kata Kunci: Tanaman Toga, Apotik Hidup, Obat Herbal, Kesehatan Masyarakat, Desa Larangankulon