Abstract
Di Indonesia mulai bermunculan layanan keuangan berbasis digital, salah satunya adalah E-wallet. Go-Pay merupakan dompet virtual untuk menyimpan Go-Jek credit yang bisa digunakan untuk membayar transaksi. Go-Pay telah memperluas jangkauan hingga ke usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. Fenomena ini menunjukkan adanya suatu perubahan dalam media pembayaran yang terjadi pada masa lampau dan masa kini. Hal ini karena adanya perubahan jaman, semua ingin lebih mudah seiring dengan majunya teknologi. Peneliti menggunakan teori Phenomology of Perception untuk mengungkapkan fenomena dengan cara melihat keterikatan antara individu tidak bisa dipisahkan karena individu melakukan interaksi. Peneliti menggunakan metode kualitatif karena ingin memahami fenomena scan QR code yang terjadi dengan menggunakan pemikiran Merleau Ponty. Unit analisisnya adalah persiapan pedagang UMKM dalam menghadapi fenomena pembayaran melalui scan QR code Go-Pay. Peneliti melakukan wawancara terhadap lima pemilik dan karyawan warung makan. Peneliti juga melakukan observasi atas hasil wawancara. Kesimpulan penelitian, banyak pedagang UMKM yang belum memahami fenomena Go-Pay ini disbanding dengan yang paham fenomena ini. Hal ini karena kurangnya perhatian dari Go-Pay dalam menjelaskan kegunaan dari scan QR Go-Pay kepada pedagang UMKM. Banyak pedagang UMKM yang mengikuti pedagang lainnya tanpa memahami kegunaan scan QR Go-Pay.