Abstract
Konsep pembangunan pedesaan hakikatnya berlandaskan pada komunikasi dan partisipasi yang tujuannya adalah mufakat. Pembangunan pedesaan didasari atas masyarakat pedesaan yang mau diberdayakan melalui tatanan nilai modal sosial. Desa Noeltoko dikenal sebagai desa yang memiliki nilai lokal dan nilai sejarah yang tetap terjaga di Kabupaten TTU. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, keeratan sosial yang menjadi tradisi dan budaya pelan-pelan mulai memudar. Permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Noeltoko yakni menurunnya modal sosial diantaranya kepercayaan sosial, norma sosial, serta jaringan sosial, yang makin hari kian menurun dipengaruhi oleh menurunnya tradisi komunikasi secara partisipatif. Komunikasi konvergen atau terpusat sebagai dasar penelitian bertujuan agar meningkatkan Kembali tradisi komunikasi partisipasi menjadi modal sosial dari keswadayaan masyarakat Desa Noeltoko. Sehingga penelitian ini akan menghasilkan model komunikasi partisipatif melalui konvergensi komunikasi yang mampu mempengaruhi modal sosial di Desa Noeltoko. Penelitian ini di desain menjadi penelitian mix methods. Teknik Purposive digunakan dalam menentukan lokasi. Penentuan populasi dan sampel menggunakan teknik Rule of tumb dimana sampel kurang dari 1000 dibutuhkan sampel minimal sebanyak 30% dari jumlah populasi yakni 30% dari 164 Kepala Keluarga sebagai sampel menjadi 42 sampel. Metode pengumpulan data terdiri atas data primer yang diperoleh dari sampel dan data sekunder yang diperoleh dari sumber pelengkap seperti kajian Pustaka. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif serta analisis statistik inferensial menggunakan analisis jalur melalui software Partial Least Square (PLS). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwasannya modal sosial akan meningkat apabila dikondisikan oleh pemberdayaan komunikasi konvergen melalui indikator level dialog, level interaksi serta level partisipasi.