PEMANFAATAN BIJI KARET SEBAGAI PRODUK OLAHAN EMPING

Abstract
Banjarbaru, khususnya daerah kelurahan Cempaka merupakan salah satu daerah penghasil karet di Kalimantan Selatan. Kebanyakan pertanian karet di daerah tersebut merupakan milik perorangan. Berdasarkan data Statistik Perkebunan Indonesia tahun 2013 jumlah petani karet di daerah Banjarbaru sekitar 672 orang dengan luas tanah 648 Ha. Selama ini hanya getah dari tanaman karet yang dimanfaatkan dan biji karet yang melimpah dari pohon karet hanya sebagian kecil dimanfaatkan sebagai bibit dan sisanya di buang begitu saja. Biji karet mentah mengandung racun Sianida dengan kadar >50 ppm. Namun dengan melakukan teknik yang benar, racun sianida dalam biji karet dapat direduksi hingga batas aman. Pada kegiatan Iptek bagi Masyarakat, biji karet yang telah direduksi kandungan racun sianidanya kemudian diolah dalam berbagai olahan, yaitu opak/kerupuk dengan berbagai rasa. Hasil uji laboratorium, dalam 10 gr kerupuk biji karet, kandungan sianida dapat diminimalis hingga 0,27 ppm dengan kandungan gizi Kabohidrat 35,48% dan protein 3,06 %. Kata Kunci: biji karet, racun sianida, kabohidrat, protein