Abstract
Despite the development of increasingly modern era, traditional ceremonies which are a noble culture still play an important role in the society live. One of them is Nyadran culture, it has meaning for society since it contains Islamic moral values. This culture is an acculturation of Javanese-Hindu culture with Islam. Islamic education plays an important role in human life. We as Muslims should apply the Islamic values in our daily lives as a guide to reach happiness living in the world and the hereafter. Many teenagers in high school age are reluctant to carry out congregational prayers in mosques, they prefer hanging out and riding out their motorbikes, parents' advice is no longer ignored. This is a moral decline in society that appears today. This research is a qualitative-descriptive. The techniques of data collection were interviews, documentation and observation. Data analysis techniques were data reduction, data presentation, conclusion and verification. Meanwhile, to test the validity of the data, we used data triangulation and member checking techniques. The results of this study showed that the Nyadran culture is a process of sending prayers to ancestors who have passed away. This culture has been conducted by the society from generation to generation from their ancestors. The ceremony is held in Rajab, Thursday wage night Friday Kliwon. The first process that society do in this tradition is cleaning the grave, then praying together on Wednesday evening which starts at 24.00, followed by slaughtering goats on Thursday morning, after that the core of Nyadran process is praying together, recitation and distribution of food and meat goat Keywords: The Islamic Values of Sadranan Culture Abstrak Meskipun perkembangan zaman semakin modern, upacara tradisional yang merupakan budaya luhur masih memegang peranan penting bagi sebagian masyarakat dalam kehidupannya. Upacara tradisional yang memiliki makna serta nilai-nilai pendidikan Islam didalamnya salah satunya adalah budaya Nyadran. Budaya nyadran merupakan akulturasi budaya Jawa-Hindu dengan Islam. Pendidikan Islam sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Nilai-nilai ajaran Islam seharusnya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman untuk menuju kebahagiaan dunia dan akherat. Semakin merebaknya sistem perjudian di wilayah Ngijo, anak seusia SMP sampai SMA enggan untuk melaksanakan melaksanakan sholat berjamaah di masjid, mereka lebih suka untuk nongkrong dan motor-motoran, nasehat orang tua sudah tidak dihiraukan lagi. Inilah salah satu bentuk kemerosotan akhlak di masyarakat yang muncul saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskritif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Untuk menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data dan member check. Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya nyadran adalah suatu proses mengirimkan doa kepada para leluhur yang sudah meninggal dunia yang sudah berlangsung secara turun temurun dari nenek moyang. Waktu pelaksanaannya pada bulan Rajab, hari kamis wage malam Jum’at kliwon. Proses tradisi nyadran yang diawali dengan besik kubur atau membersihkan pemakaman, kemudian berdoa bersama pada hari rabu malam yang dimulai pukul 24. 00, dilanjutkan dengan pemotongan kambing pada hari kamis pagi, setelah itu inti dari nyadran yaitu doa bersama, pengajian dan pembagian makanan dan daging kambing. Kata Kunci : Nilai-Nilai Pendidikan Islam, Budaya Sadranan