Abstract
Penyebab terjadinya interferensi bahasa daerah dalam konteks formal di SMA Kota Singkawang; (2) bentuk interferensi bahasa daerah dalam konteks formal di SMA Kota Singkawang; dan (3) implementasi hasil penelitian terhadap rencana pembelajaran di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Bentuk penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPS SMA Negeri 9 Singkawang, siswa kelas X MIA SMA Negeri 6 Singkawang, siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 2 Singkawang, siswa kelas X IPA 2 SMA Negeri 7 Singkawang, dan siswa kelas X IPS 2 MA Ushuluddin Singkawang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak khususnya teknik sadap. Alat pengumpul data yang digunakan adalah alat perekam dan kartu data. Teknik analisis data terdiri dari tahap persiapan data dan tahap hasil analisis. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi. Jadwal penelitian berlangsung selama tiga bulan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 123 interferensi yang meliputi 89 interferensi fonologi, 34 interferensi morfologi yang terdiri dari 7 prefiks, 3 konfiks, 23 sufiks, 3 reduplikasi dan 1 abreviasi. Penyebab terjadinya interferensi adalah kedwibahasaan siswa, tipisnya kesetiaan pemakai bahasa penerima, dan terbawanya kebiasaan dalam bahasa ibu. Selanjutnya penelitian ini dapat diimplementasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas X semester 1 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan Standar Kompetensi (SK) 2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, bercerita dan Kompetensi Dasar (KD) 2.1. Memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat.