Respons Pertumbuhan Benih Kopi Robusta Akibat Perbedaan Bahan Setek dan Hormon Tumbuh yang Digunakan

Abstract
Kopi Robusta diperbanyak secara klonal (vegetatif) melalui setek satu ruas. Pertumbuhan setek dipengaruhi oleh sumber bahan tanam (umur dan nomor ruas) dan faktor genetik. Penggunaan hormon alami dapat menjadi alternatif selain hormon berbahan dasar kimia. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pakuwon dan Laboratoriun Terpadu Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, Jawa Barat, mulai bulan September sampai dengan Desember 2020. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui respons pertumbuhan setek enam klon kopi Robusta akibat dari perbedaan perlakuan nomor ruas dan hormon tumbuh yang digunakan. Penelitian menggunakan rancangan split split plot dengan dua ulangan. Petak utama adalah enam jenis klon kopi Robusta (BP 308, BP 913, BP 436, SA 237, BP 358, dan BP 936), anak petak adalah tiga jenis hormon: Root-Up 5%, ekstrak bawang merah 100%, dan pasta bawang merah, dan anak anak petak adalah nomor ruas entres (1, 2, 3, dan 4). Peubah yang diamati meliputi: tinggi tunas per setek, jumlah tunas per setek, jumlah ruas per setek, jumlah daun per setek, panjang akar primer, jumlah akar primer, dan persentase setek hidup. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara jenis klon, jenis hormon, dan nomor ruas. BP 308 memiliki panjang akar primer dan jumlah akar primer tertinggi dibandingkan dengan klon lainnya. Zat pengatur tumbuh kimia merangsang pertumbuhan tunas, jumlah akar, dan jumlah daun lebih tinggi dari larutan ekstrak dan pasta bawang. Nomor ruas berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas dan panjang akar. Interaksi klon dengan nomor ruas memengaruhi tinggi tunas, jumlah akar primer, dan persentase hidup setek.