Edukasi dan deteksi dini stunting pada anak dibawah dua tahun

Abstract
Prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi yaitu mencapai 32,8% pada baduta. Meski terjadi penurunan prevalensi stunting tahun 2018 baik pada balita maupun baduta namun masih belum mencapai target yang diharapkan. Salah satu upaya untuk percepatan penurunan prevalensi stunting yaitu melalui pendidikan dan deteksi dini stunting pada anak. Tujuan kegiatan pengabdian yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakan khususnya orang tua baduta agar melakukan pengukuran panjang badan secara berkala pada anak sebagai upaya deteksi dini stunting. Metode yang digunakan berupa ceramah untuk memberikan edukasi tentang stunting dan praktik deteksi dini stunting dengan cara pengukuran antropometri. Kelompok sasaran adalah ibu baduta yang berjumlah 25 orang. Monitoring dan evaluasi diukur pada aspek perubahan pengetahuan, menggunakan kuisioner dan wawancara. Keberhasilan kegiatan diukur dan dianalisis menggunakan Paired T-test. Hasil analisis menunjukkan adanya perubahan pengetahuan setelah mendapatkan edukasi tentang stunting (p= 0,000). Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan pengetahuan yang signifikan antara pre dan post pemberian edukasi kelompok sasaran. Hasil pengukuran panjang badan terjaring 12% baduta dengan panjang badan >-2 SD. Kegiatan pengabdian ini dapat dijadikan langkah awal untuk memberdayakan masyarakan dalam mendeteksi secara dini stunting pada baduta dan dapat dilakasanakan secara berkelanjutan kedepannya.