Collaborative Governance : Proyek Penyelenggaraan Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Palapa Ring di Indonesia Tahun 2016-2019

Abstract
The digital divide in Indonesia is a wicked problem that requires a collaborative process to solve it. In this case, the government implements a National Strategic Project consisting of the construction Palapa Ring’s optical fiber backbone network infrastructure that uses the concept of PPP (Government and Business Entity Cooperation). This study aims to analyze how to manage the collaborative governance of the Palapa Ring’s Project. The research method used was qualitative descriptive with post positivist that used the collaborative governance theory of Emerson and Nabatchi (2015) as knife analysis. The results showed that based on the results of the research and discussion it could be concluded that the collaborative governance process in the Palapa Ring Optical Fiber Backbone Network Implementation Project in Indonesia had not run optimally because there are several dimension of collaboration that have not been well fulfilled. The recommendation for the next study is that collaborative research also looks at the outcomes of ongoing infrastructure development.Kesenjangan digital di Indonesia merupakan wicked problem yang membutuhkan proses kolaborasi dalam penyelesaiannya. Terkait dengan permasalahan tersebut, pemerintah menyelenggarakan Proyek Strategis Nasional berupa pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring yang menggunakan konsep KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana penerapan tata kelola kolaboratif proyek penyelenggaraan jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring yang telah berjalan selama tahun 2016 - 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan post positivist yang menggunakan teori tata kelola kolaboratif Emerson dan Nabatchi (2015) sebagai pisau analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses collaborative governance dalam Proyek Penyelenggaraan Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Palapa Ring di Indonesia belum berjalan secara maksimal karena terdapat beberapa dimensi kolaborasi yang belum terpenuhi dengan baik. Rekomendasi untuk penelitian berikutnya adalah selain melihat dari sisi collaboration dynamics, peneliti juga melihat dari sisi outcome pembangunan infrastruktur yang telah berjalan.