PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE PADA UD. XYZ DI KOTA TUAL

Abstract
Usaha kecil menengah berperan penting dalam mendukung ekonomi Nasional, terutama pada bidang pangan olahan hasil laut. Olahan hasil laut dalam bentuk abon ikan merupakan usaha home industry UD. XYZ. Kondisi usaha abon ikan akan terhambat dengan adanya kejadian-kejadian yang tidak diharapkan atau risiko negatif yang dapat menimbulkan kerugian. Hal ini berkaitan dengan proses sanitasi yang belum maksimal dalam hal sanitasi pekerja, sanitasi alat dan wadah, dan sanitasi bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengiplementasikan SSOP pada proses produksi Abon Ikan dan menghasilkan produk Abon Ikan yang bermutu dan aman dikonsumsi. Untuk meningkatkan kualitas dan mutu produk, juga sebagai pedoman tatacara memproduksi bahan pangan dengan baik dan benar pada seluruh mata rantai produksi, dimulai dari pengadaan bahan baku hingga akhir dan menekankan higien pada setiap tahapan menggunakan metode Good Manufacturing Pratice (GMP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan SSOP pada Home Industry XYZ telah dilaksanakan secara baik dengan mengusulkan Sanitation Standard Operating Prosedure (SSOP) yang sesuai dengan standar operasi yang berlaku untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminasi terhadap produk akhir abon ikan. Penerapan Good Manufacturing Practice, terdapat 12 sub kriteria yang tidak sesuai dengan peraturan. Dari tingkat penyimpangan yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa pengolahan abon ikan berada pada level III dengan total skor 172 yaitu cukup memuaskan. Untuk itu perusahan perlu melengkapi penerapan GMP sesuai peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No.75/M-IND/PER/7/2010.