Hubungan Merokok Dan Riwayat Keturunan Dengan Kejadian Hipertensi

Abstract
Latar Belakang: Merokok merupakan overt behavior dimana perokok menghisap gulungan tembakau. Dalam hal ini dimaksud bahwa merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Riwayat keturunan adalah apabila kedua orang tua memiliki riwayat penyakit maka keturunannya akan beresiko terkena penyakit tersebut karena pengaruh genetika. Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg pada dua kali pemeriksaan pengukuran tekanan darah dalam jangka waktu 5 menit dalam keadaan rileks. Metodologi: Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional menggunakan kuisioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang di curigai hipertensi di wilayah kerja puskesmas simbarwaringin kecamatan trimurjo lampung tengah tahun 2019, serta pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sample sebanyak 88. Data dianalisis dengan Uji Chi-Square. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan dari 42 responden yang memiliki kebiasaan merokok, sebagian besar mengalami kejadian hipertensi sebanyak 36 orang (85.7%). Sama halnya juga dari 59 responden yang memiliki faktor keturunan, sebagian besar mengalami kejadian hipertensi sebanyak 48 orang (81.4%). Dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan p-value = 0.016 dimana kurang dari nilai kemaknaan yaitu 5% (0.05), hal tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi dan juga terdapat hubungan faktor keturunan dengan kejadian hipertensi Dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan p-value = 0.023 dimana kurang dari nilai kemaknaan yaitu 5% (0.05). Kesimpulan : Ada hubungan antara merokok dan riwayat keturunan terhadap kejadian hipertensi di wilayah kerja puskesmas simbarwaringin kecamatan trimurjo lampung tengah tahun 2019.