Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh tergerusnya budaya lokal. Mappitu sebagai proses mengundang tamu kehormatan tujuh hari sebelum acara pernikahan dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian prosesi pernikahan pada suku Bugis. Tujuan penelitian ini menganalisis bentuk dan isi percakapan mappitu etnis Bugis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data diambil dari dialog lisan tuturan masyarakat Bugis di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi partisipan. Pengambilan data dengan teknik perekaman. Selanjutnya data dianalisis berdasarkan pendekatan etnografi komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bentuk tuturan dalam undangan mappitu berbentuk frosen. Pada undangan pihak yang mengundang saja yang menggunakan bahasa genre undangan mappitu, frozen dengan menggunakan pakaian adat. Pihak yang diundang menggunakan percakapan sehari-hari. Genre mappitu adalah dialog lisan. Undangan mappitu dalam penelitian ini mencapai hasil yang diharapkan karena tamu kehormatan yang diundang secara mappitu menghadiri pesta pernikahan. Mappitu memiliki unsur: Setting: bola arung ’rumah bangsawan’ partisipan tujuh orang berpakaian adat dan seorang tuan rumah, ends: mengudang, act: mappacci, akad nikah, dan maparola, key: formal, norma: sipakatau, dan genre: mappitu.