Abstract
Kalimantan Tengah yang didiami oleh berbagai suku, seperti suku Dayak ngaju Ma'anyan, Lawangan, Dusun dan sebagainya yang mempunyai keanekaragaman adat istiadat, tradisi dan budaya yang merupakan cerminan dari kekayaan daerah Kalimantan Tengah. Adapun suku yang dibicarakaan dalam penelitian ini adalah suku Dayak Katingan, Kebanyakan dari suku ini mendiami sungai Katingan (Mandawai) dan sebagian besar masih memeluk agama Kaharingan, dengan salah satu tradisinya yaitu Upacara Adat Tradisional Manajah Antang. Upacara tradisional ini merupakan upacara yang sifatnya turun temurun dengan mengundang antang tajahan. Menurut kepercayaan Dayak Katingan, antang tajahan berbeda dengan burung antang biasa, dimana antang tajahan tersebut memiliki kesaktian yang dapat memberi petunjuk atau pertanda dan pertolongan kepada manusia. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendriskripsikan makna Ritual Manajah Antang bagi kehidupan masyarakat Dayak Katingan di Kasongan Kabupaten Katingan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dalam bentuk kualitatif dengan Teknik pengumpulan data berupa observasi partisipasi atau pengamatan terlibat serta komunikasi langsung dalam bentuk wawancara. Berdasarkan hasil analisa dan interprestasi bahwa tujuan penyelenggaraan Upacara Adat tradisional Manajah Antang di anggap mengandung makna untuk membantu mengatasi kesulitan masyarakat, dapat menimbulkan rasa aman, bisa memberikan petunjuk , dapat membawa keselamatan bagi yang melakukan perjalanan jauh sehingga sampai ketujuan, dapat meningkatkan kehidupan sosial masyarakat, serta dapat memberikan penghidupan yang lebih layak dalam membuka lahan bagi masyarakat.