Persepsi Gembala-Gembala Gereja Pantekosta di Indonesia Se-Kabupaten Jember tentang Praktik Kremasi

Abstract
Cremation is the practice of removing human corpses after death by burning a corpse, usually carried out in a crematorium. With the development of technology, cremation is no longer synonymous with traditional ceremonies that use firewood so it requires a long time. The purpose of this study was to determine the perceptions of pastors at the Pentecostal Church in Indonesia regarding cremation practices. After carrying out theological studies with a literary approach, it is considered that if God wants a special way of handling the body, He will state, either in the Old Testament or the New Testament. This study uses a qualitative approach, with an interview instrument. The result of this research is that some shepherds cannot accept cremation, assuming that cremation is contrary to the teachings of the Bible, but there are those who think that cremation is not in conflict with God's Word. Abstrak Kremasi adalah Praktik penghilangan jenazah manusia setelah meninggal, dengan cara mem-bakar mayat, biasanya dilakukan di krematorium. Dengan perkembangan teknologi, kremasi tidak lagi identik dengan upacara tradisional yang memakai kayu bakar sehingga memerlukan waktu yang penjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi gembala-gembala sidang Gereja Pantekosta di Indonesia tentang praktik kremasi. Setelah melakukan kajian teologis dengan pendekatan literatur, maka dipertimbangkan bahwa jika Tuhan menghendaki suatu cara yang khusus dalam menangani jenazah, Ia akan menyatakan, entah dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru. Penelitian ini mengunakan metode pendekatan kualitatif, dengan instrumen wawancara. Hasil dari penelitian adalah, ada beberapa gembala tidak dapat menerima kremasi, bersasumsi bahwa kremasi bertentangan dengan ajaran Alkitab, namun ada juga yang beranggapan bahwa kremasi tidak betentangan dengan Firman Allah.